Amerika Serikat tampaknya tidak akan berhenti membahas perang Irak dalam berbagai medium, termasuk film. Green Zone spesifik membahas ada tidaknya weapon of mass destruction alias WMD, salah satu isu ‘seksi’ dari kompleksnya perang Irak.
Meski film perang, dengan poster yang ‘perang banget’, tapi sebenarnya adegan perang dalam arti dar der dor malah nggak banyak. Ketegangan justru dibangun melalui upaya Miller (Matt Damon) dan pasukannya mencari MWD yang melulu nggak ketemu. Semua informasi intelijen yang mereka terima hasilnya nihil. Maka bergulirlah pertanyaan yang juga menjadi pertanyaan seluruh warga dunia, “Sebenarnya ada nggak sih WMD itu? Jangan-jangan WMD itu cuma akal-akalan pemerintah US untuk melancarkan perang?”
Miller pun harus menentukan sikap, mau bekerja sama dengan pemerintah yang infonya bodong terus atau cari jalan lain meski mengancam karir militernya. Kisah perang tentu nggak bisa lepas dari keterlibatan warga lokal yang mewujudkan rasa cinta pada negerinya dengan membocorkan informasi pada Miller.
Duet Matt Damon dengan Paul Greengrass yang duluan ngetop melalui Bourne Supremacy-Ultimatum, jelas menjadi daya tarik utama buat saya yang bukan penggemar film perang. Dan seperti karya-karya Paul Greengrass terdahulu, Green Zone berhasil memukau saya dari awal sampai akhir.
Paul berhasil menampilkan gejolak emosi Miller, ketika dia merasa kerjanya dan pasukannya sia-sia, sehingga dia harus memutuskan dengan segera untuk melakukan penyelidikan sendiri.
Camera work yang tampaknya banyak mengandalkan steady cam juga memperkuat intensitas gerakan Miller dan pasukannya, seolah kita dibawa menyaksikan perang di lokasi sesungguhnya. Sepertinya later belakang Paul Greengrass yang sudah matang di film dokumenter dan televisi mempengaruhi pilihan dia ketika menghadirkan realita perang melalui film fiksinya.
Februari 15, 2011 pukul 7:52 pm
Yang oke dr film ini topiknya kekinian, ceritanya juga masuk akal atau mungkin emang benar kejadian. Cukup membuka mata tentang apa yang terjadi di Irak sana waktu peralihan kekuasaan. Tapi kurang greget kalo dibandingin sm Bourne. Bourne trilogi blom ada yang ngalahin deh!hehe..
April 13, 2010 pukul 8:16 pm
Kalo pilem perang, saya pasti suka… 😀
April 6, 2010 pukul 3:14 pm
jadi WMD-nya beneran ada gak mbak? kadang malesnya liat pilem beginian karena sangat memuja amrik sebagai pahlawan
April 7, 2010 pukul 9:24 am
gak onok mas… menariknya film ini justru diperlihatkan pentagon yg licik, suka tipu2
Maret 26, 2010 pukul 2:03 pm
uni sabai tampaknya suka bgt ntn.
bagusan mana sama bourne movies ni?
Maret 26, 2010 pukul 2:09 pm
i personally like Green Zone better… realis gitu!
Maret 26, 2010 pukul 12:55 pm
pengen banget nonton ini… tapi susah cari waktu ke bioskop… T_T
Maret 26, 2010 pukul 2:10 pm
masa sih? tinggal di kota mana?
masih bertengger kokoh kok di bioskop2 21 & blitz
Maret 26, 2010 pukul 12:19 pm
akhirnya nemu website neng sabai dimari!
nice review neng…
Maret 26, 2010 pukul 9:12 am
salam.
numpang liwat tante..
misi..
Maret 26, 2010 pukul 11:14 am
mari.. silakan lewat, dan meninggalkan jejak 🙂