Tadi sore menjelang sebuah pertemuan dengan teman, saya sempat kehilangan smartphone di toilet Plasa Senayan. Ceritanya, saya masuk toilet sambil menerima telfon. Di dalam bilik perenungan itu, saya menemukan flek alias bercak darah yang sempat membuat saya cemas, mengingat lagi hamil 5 bulan. Duh… kenapa ini. HP pun saya letakkan diatas kotak tisu dekat kloset sementara saya sibuk bersih-bersih.
Keluar bilik toilet saya langsung cuci tangan sambil masih memikirkan flek tadi, sampai teringat saya harus menelfon teman. Saat itulah saya sadar HP sudah tidak ada di tangan, kantong celana dan tas saya. Sempat panik. Mencari lagi ke bilik toilet. Nihil. Janitor yang tengah bersih-bersih toilet mengaku sudah membersihkan bilik saya tapi tidak menemukan barang apapun. Duh biyuuuung…
Seorang perempuan lain mungkin iba melihat saya, meminjamkan HPnya agar saya bisa menelfon nomor saya. Jawabannya “Nomor yang anda tuju diluar servis area!”. Nah… terbayang kan kalau HP hilang dan ditelfon jawabannya seperti itu? Duh… HP itu pasti sudah jatuh ke tangan entah siapa yang lalu mematikannya agar saya tak bisa menghubunginya. Lemaslah saya…
Saya berdiri di depan pintu toilet, ditemani mbak Janitor yang tengah melapor pada petugas keamanan. When I thought I was losing my phone, for a split second, I imagined a very kind person returned it to me. I visualized it, in my mind.
Tiba-tiba, 2 perempuan setengah tua datang menghampiri kami sambil menyerahkan sebuah HP pada petugas keamanan yang berdiri di depan saya. Itu HP saya! Sekilas saja saya langsung mengenali pelindung casingnya yang berwarna ungu. Duh gusti… saya pun segera berterima kasih pada 2 perempuan yang lalu buru-buru pergi itu. God’s gracious!!! Seperti ditampar. Saya merasa diingatkan akan 2 hal.
Take better care of my belongings in whatever condition
I should be more gracious to others… Saya yang biasa super cuek, harus lebih bersyukur dan lebih banyak berbuat baik buat orang lain. Saya mau. Mudah-mudahan saya selalu ingat itu.
Februari 26, 2010 pukul 1:39 am
syukurlah…
tuhan bicara seringkali lewat cara yg tak terduga ya…
trus, fleknya gimana, mbak?
Februari 26, 2010 pukul 2:08 am
wah, soal itu perlu ketemu dokter besok pagi 😦
Februari 26, 2010 pukul 8:57 pm
waduh, semoga ndak ada hal-hal yang tidak diinginkan deh *peluk*
aku malah bulan lalu rumah kemasukan maling, ngambil laptop yang disuguhkan dengan cantik di atas meja. sakit hati buener karena kelalaian diri sendiri. tapi yah liat sisi baiknya aja, mungkin emang sudah waktunya diganti 😆
*nabung di celengan ayam*
Februari 28, 2010 pukul 8:50 am
Duh!! mudah2an sgera dpt gantinya, berupa MacBook Air! Xixixi…