BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Dara Yang Terluka

Tinggalkan komentar

Seorang sahabat semalam datang, tak diundang, dan pulang pun tak diantar (iya, soalnya sudah bawa kendaraan sendiri dia). Sahabat perempuan ini baru saja putus cinta dan hatinya terluka. Berceritalah ia tentang hubungannya dengan seorang pria yang mengisi hari-harinya dengan keceriaan selama 2 tahun belakangan.

Padahal di awal hubungan, ia mendapat tentangan keras kedua orang tuanya karena katanya perbedaan jenjang pendidikan mereka bak jurang menganga. Sang dara es dua, sementara sang jaka de tiga. Tapi teman saya, sebut saja Dara namanya, bersikukuh memperjuangkan perjalanan cintanya karena bersama Jaka ia merasa amat sangat bahagia seakan hatinya melompat di udara. Rupanya Dara lupa akan sebuah pepatah lama:

The person who can make your heart leap is the very person who can make your heart fall apart.

Rupanya belakangan sang Jaka ketahuan mendua. Sudah lama terselip rasa minder mungkin dihatinya, atau rasa jengah, akibat melulu dibandingkan dengan tingkat pendidikan dan status sosial dengan keluarga Dara. Diam-diam Jaka menjalin asmara dengan rekan kerjanya. Hingga Dara sangat terluka kala mengetahuinya.

Disaat Dara menumpahkan air mata, saya kehabisan kata-kata untuk menyamankan hatinya. Mungkin Dara memang tidak butuh kata-kata. Semoga bahu saya saja cukup buat dia. Jadi saya hanya bisa membiarkannya sesenggukan sambil merangkulnya.

Saya mengingatkankannya pada serial TV Dawson Creek yang dulu sama-sama kita sukai, meski orang-orang bilang cheesy. Cemen biarin, yang penting happy. Begitu pembelaan kita saat dulu menghabiskan malam-malam nyaris tanpa tidur menonton serial ini. Mengutip film TV itu:

Somebody who has never been hurt is either very lucky or very lonely.

Saya yakinkan Dara bahwa dia bukan golongan kedua. Dan tidak ada seorang pun di dunia yang sangat beruntung untuk masuk ke golongan pertama. Dara berhenti menangis. Mudah-mudahan luka hatinya terkikis.

Sebelum pulang, saya mengajaknya nonton 3 Idiots esoknya (malam nanti) mumpung masih ‘now showing’ di salah satu bioskop Jakarta. Mudah-mudahan film kocak gila itu bisa sedikit melipur laranya. Dengan nada mengejek, Dara bilang pada saya: “Dasar lo! You live your life with movies, and make your living through them!”

Apa iya? Entahlah. Yang jelas saya senang melihat senyum tipis di bibir Dara saat mengucapkannya.

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s