Sebentar lagi akan keluar sebuah film Indonesia yang judulnya TE[REKAM] dan tentu genrenya horor. Melihat posternya dan membaca sinopsisnya, sangatlah mirip dengan film [Rec] tahun 2007 bikinan Spanyol yang memang sangat menyeramkan. Rec yang karya sutradara Jaume Balaguero itu telah diremake oleh Hollywood dengan judul Quarantine (2008).
Rec (maupun Quarantine) bercerita tentang Nina, reporter TV dan Pablo, camera person yang lagi liputan malam. Nina dan Pablo meliput kegiatan sebuah kantor pemadam kebakaran dan ‘terjebak’ dalam sebuah apartemen dimana penghuninya diteror sebuah makhluk aneh. Makhluk yang tidak keliatan wujudnya itu mengejar, meneror dan menggigit penghuni satu persatu, membuat mereka seperti zombie dan menular. Apartemen itu pun harus dikarantina. Penghuni, pemadam, Nina & Pablotidak boleh keluar. Mereka terpaksa menghadapi teror berdarah yang bisa membawa maut itu.
Cerita yang sangat solid ini semua terekam dari kamera video Pablo dengan Nina tetap terus membuat ‘liputan’ atas kejadian sepanjang malam itu. Makin lama keadaan makin kacau. Ketika Pablo pun akhirnya tergigit Nina meneruskan merekam. Ya gitu deh… sok dokumenter, sok merekam kejadian langsung di lapangan, tapi tentu semuanya set-up dan diarahkan sang sutradara.
Rec, seperti Quarantine adalah pseudo documentary alias film dokumenter jadi-jadian. Sejenis Paranormal Activity, Blairwitch Project dan Clover Field lah. Film fiksi dengan aktor dan aktris yang berakting sesuai skenario, tapi dalam eksekusi dan gaya pengambilan gambarnya dibuat seolah-olah dihasilkan oleh kamera amatir. Efeknya penonton dibuat percaya bahwa yang terekam adalah kejadian sebenarnya. Padahal tentu tidak. Lha wong aktor dan aktrisnya sampai sekarang masih hidup…
Nah, Te[rekam] yang sebentar lagi dirilis Batavia Pictures ini tampaknya mencontek formula dokumenter jadi-jadian ini. Ini saya copas sinopsisnya dari website 21cinplex.com
Olga Lydia (model) memiliki keinginan untuk mencoba membuat sebuah film yang bergenre horror. Sebelumnya Olga pernah membuat film bergenre drama. Dalam pengerjaan proyek ini Olga mengikutsertakan temannya Monique, seorang pemain film dan sinetron. Olga juga meminta bantuan temannya yang lain, Julia Perez (Jupe)
Insiden diawali ketika Olga, Jupe dan Monique memutuskan untuk tinggal disebuah rumah milik teman Olga bernama Siska, dalam rangka mempersiapkan film horror mereka. Olga meminta agar semua kegiatan mereka di dalam rumah itu direkam dengan kamera, yang mungkin bisa digunakan untuk keperluan dokumentasi Behind The Scene film tersebut.
Begitulah… Menurut Anda bagaimana?
Januari 28, 2010 pukul 5:03 pm
ya ampun ada jupe. kok jadi males ya? 😐
Januari 28, 2010 pukul 8:32 am
@elia|bintang: bikinnya sih sama sekali nggak rumit el, lebih rumit cara jualannya karena produser perlu bikin hype kalo ini dokumenter (padahal bukan)…
@bakultujak : oya? belum nonton vampire diary… kalo soal vampir-vampiran sih so far amerika masih jagoannya 😀
@ desty : hahaha… kayaknya mmg gitu paham yg dianut Lucky Hakim dari Batavia pictures, exec producer film Terekam ini.
Januari 28, 2010 pukul 5:53 am
selagi horor masih laku, niru pun jadilah….. *mungkin*
Januari 27, 2010 pukul 8:05 pm
jadi inget vampire diary. film (seolah-olah) dokumenter produksi inggris itu.. keren tapi agak2 gak nyambung buat pasar indonesia 😀
Januari 27, 2010 pukul 6:56 pm
kayaknya rumit yah bikin film horor dokumenter begini.. semoga hasilnya nanti memuaskan 😀