BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Gajah Mada: Tiada Dua

4 Komentar

paling keren buku pertama 🙂

Gajah Mada, sebuah nama besar yang rasanya tidak akan habis dibahas dan dikupas dari berbagai sisi. Kali ini Langit Kresna Hariadi menuliskan kisahnya dalam sebuah serial novel berlatar belakang sejarah kerajaan Majapahit pada era sang patih sakti itu Berjaya.

Saya membaca langsung buku ketiganya, Perang Bubat, karena di dorong rasa penasaran akan kisah perang ini dari sudut pandang Majapahit, dan berniat membandingkannya dengan kisah yang sama dari sudut pandang kerajaan Sunda Galuh. Awalnya saya hanya ingin tahu, bagaimana deskripsi perang di lapangan Bubat itu terjadi, berapa ratus pasukannya, apa kendaraan dan senjata mereka dan berapa lama perang berlangsung. Itu saja.

Ternyata cara penuturan novel ini begitu memikat hingga 441 halaman yang tersedia tanpa terasa habis dalam 2 hari saja. Dan sesudah membacanya, saya masih merasa kurang. Sebuah sensasi yang sangat jarang terjadi.

Maka saya pun mulai membaca dari novel pertamanya, Gajah Mada. Dan diluar dugaan saya, novel ini bahkan lebih menarik dari Perang Bubat. Langit Kresna menghidupkan sosok Gajah Mada dengan pasukan Bhayangkaranya menjadi karakter yang berlaga di kepala saya, kemudian menjalin cerita yang memikat di antara tokohnya. Kisah multiplot tentang perjuangan seorang ksatria berpangkat bekel, yang masih terhitung rendahan, dijalin cantik dengan kisah cinta, pengkhianatan dan keserakahan menjadikan serial novel ini tak bisa saya lepaskan dari tangan sejak membaca paragraph pertama.

Adegan-adegan perang yang kolosal dan gelar pasukannya juga digambarkan dengan cukup jelas tapi tidak berlebihan. Apalagi di buku berikutnya ada sisipan denah kompleks istana Majapahit sehingga lebih mudah bagi pembacanya untuk merekonstruksi berbagai adegan dasyat di serial novel itu.

Langit Kresna juga memasukkan beberapa hal kecil yang cukup menggelitik, namun menjadi elemen penting. Misalnya, warga istana Majapahit belum mengenal cermin, sehingga para puteri Majapahit yang konon cantik itu menyimpan sebuah belanga berisi air di kamar mereka untuk berkaca saat berhias! Bayangkan jika Anda harus memakai mascara, eyeliner dan merapikan alis di depan genangan air dalam belanga… Kalau saya sih, nyerah deh! Pakai cermin saja susah…

Ini bukan buku teranyar yang saya baca, tapi yang paling menarik dalam setahun terakhir. Kalau Anda berniat mulai membaca novel ini, tidak perlu merasa terintimidasi deretan novel yang setebal ensiklopedi. Sebagaimana menikmati novel, biarkanlah dia menjadi lorong waktu yang membawa ada ke kehidupan istana Majapahit beratus-ratus tahun silam. Dan perlu juga diingat kalau serial ini adalah novel, bukan buku sejarah yang dapat dijadikan acuan untuk akurasinya.

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

4 thoughts on “Gajah Mada: Tiada Dua

  1. ada satu kerajaan yang mempunyai kaisar sekaligus panglima perang, dan kerajaan ini mempunyai 3 angkatan perang, dan kerajaan ini pernah ada dan hilang kembali. tank’s

  2. mengingatkan saya akan Mushasi versi Indonesia nya :D. *mungkin lebih hebat*

  3. di kamar msh banyak novel2 tebal belum terbaca, hehehe…
    eh saya br tau loh klo di curipandang jg mengulas buku-buku, kirain ngomongin seleb melulu 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s