Mumpung hari ini ada beberapa posting soal hamil, bayi dan anak kecil, jadi temanya nyambung. Btw ada apa di ngerumpi.com hari ini ya? Kok aura seputar perbayian kencang berhembus?
Masih terkait dengan posting sebelumnya soal memompa ASI selama masa menyusui. Kalau di kantor, saya sudah langganan minjem ruangan khusus buat kegiatan ini setiap 3 jam sekali. Saya kekeuh memberikan ASI meskipun harus memompa karena manfaat ASI ini:
Selain memberikan gizi lengkap secara alami, ASI mudah dicerna, sehingga jarang sekali menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi.
Bayi-bayi yang disusui jarang sekali mengalami kelebihan berat badan. Jarang diantara mereka yang menderita alergi ataupun infeksi karena bakteri. ASI memberikan proteksi alamiah dengan cara mengalirkan antibodi penting dari ibu ke bayinya. Menyusui memberikan manfaat psikologis kepada bayi karena melalui menyusui ia merasakan kehangatan dan kedekatan fisik ibunya.
Suatu hari saya dan kru baru selesai syuting di Jakarta Utara. Ditengah jalan yang super maceeet, payudara ini mulai bengkak karena kepenuhan. Plus nyeri dan senut-senut gitu… Duuh… dada rasanya beraaat! Karena seharian belum memerah, stock ASI terbendung di dalam dada, semakin membuncah dan badan mulai meriang. Daripada demam, dengan muka merah ungu saya memaksakan diri memerah ASI di dalam mobil.
Padahal di mobil itu ada camera man, sound man, dan supir yang semuanya berjenis kelamin laki-laki! Saya pun pengumuman kalau mau memerah, pindah duduk di bagian paling belakang Panther, duduk menghadap pintu belakang lalu nyelip diantara tumpukan barang dan alat syuting. Papan reflektor cahaya untuk syuting mendadak beralih fungsi jadi penyekat antara saya dan mereka di dalam mobil.
Tapi teteeep… bunyi pompanya kenceng bo! (saya pakai breastpump mini electric yang mendengung kencang saat dioperasikan). Langsung heboh deh seisi mobil, antara ngeledek dan memberi semangat. Tapi dasar muka badak, dan memang butuh, saya pun menebalkan muka. Ya, bagaimana lagi? Selain harus mempertahankan stock ASI biar lancar terus, kalau nggak diperah dada ini sakitnya nggak nahan!
Nah, saat lagi asyik-asyiknya memompa di mobil itu, baterai mesin pompa saya habis, padahal lagi tanggung! Spontan, saya teriak “Aduh, batere gue abis!”
Eh, mas sound man yang berambut gondrong dan bertampang sangar dengan sigap meminta supir menepikan mobil. Dia lalu turun, berlari mencari toko kelontong dan membelikan baterai untuk breast pump saya. Yang ajaib, dia tahu lho kalau saya perlu baterai Alkaline ukuran AA! Hehehe… Sumpah, jadi terharu… ternyata teman yang satu itu biarpun tampangnya sangar tapi hatinya selembut es puter abang-abang!