Kali ini ijinkan saya cuka, curhat terbuka. Sudah beberapa minggu terakhir ini badan saya rasanya nggak karuan. Gabungan antara pusing nggak sembuh-sembuh, mual, eneg, mau muntah tapi nggak bisa muntah dan lemas tanpa sebab. Melihat monitor laptop sebentar saja langsung pusing, padahal pengin banget ngerumpi lama-lama seperti dahulu kala. Semua perubahan fisik ini “bukan gue banget!”
Awalnya saya uring-uringan tak berkesudahan. Suami dan Sabai kecil jadi sasaran. Saya heran kok ‘sakit’ saya sudah 3 minggu nggak sembuh, karena selama ini secara umum kesehatan saya bagus. Sampai beberapa hari lalu saya baru tersadar, sesuatu yang magical pasti tengah terjadi dalam tubuh saya.
Hari Minggu itu, saya pun segera mandi pagi (tumben!) pakai sabun wangi dan melesat ke apotek terdekat. Sampai di rumah, benda yang saya beli di apotek itu saya simpan rapat-rapat dalam laci terkunci. Bukan obat, bukan pula jimat.
Hari Senin pagi. Saya bergembira, melompat di udara, bagai mendapat surat cinta. Saya pun nyanyi lagunya Vina Panduwinata. “Surat cintaku yang pertama… membikin hatiku berlomba… seperti melodi yang indah…” Yes. Saya memang mendapat surat cinta dari Sang Kuasa. Dua strip di kertas tipis itu, menunjukkan saya tengah dititipi sebuah calon kehidupan baru!
Dan rupanya, sang calon kehidupan baru itu berteriak meminta perhatian saya dengan caranya sendiri. Saya dibikinnya mabok dan mual, agar rajin makan buah-buahan segar. Saya dibikinnya pusing dan pegal, agar banyak beristirahat. Saya dibikinnya lemas agar mengurangi keluyuran di Jakarta yang tingkat polusinya sangat tinggi. Paling tidak begitulah saya menterjemahkan segala ketidaknyamanan di badan ini.
Segeralah saya melakukan P3K, Pertolongan Pertama Pada Kehamilan:
– Minum suplemen asam folat 400mcg sehari. Kata dokter pas kehamilan pertama dulu, vitamin ini penting banget untuk pertumbuhan otak dan tulang belakang janin. Malah seharusnya perempuan minum vitamin ini sejak merencanakan kehamilan, meskipun belum hamil.
– Makan banyak buah dan sayur, biar komplit dan seimbang gizinya. Mengutip pak dokter yang ganteng itu juga, lebih baik makan buah dan sayur segar sebagai sumber vitaminnya dari pada suplemen vitamin.
– Jalan pagi (olah raga ringan lainnya juga boleh).
– Banyak berdoa
– Bergembira! Ah, jadi ingat posting jeng rini bee tempo har
Begitulah. Semoga semua lancar.
Dan berhubung sudah punya satu anak perempuan, saya sangat ingin punya anak laki-laki. Keinginan ini langsung diamini suami saya. Dia dengan mata terbinar-binar bilang “Wah, calon kapten timnas masa depan nih!”.
Saya antara rela dan nggak rela dengan cita-citanya. Well, paling nggak dia akan punya teman nonton sepak bola di stadion dan berhenti merengek mengajak saya nonton. Semoga.