Kalau remaja lain umumnya mengidolakan penyanyi atau bintang film ngetop, saat SMA saya memuja Hariyanto Arbi. Sosok pemain badminton yang jangkung, atletis dan berwajah lumayan tampan itu menghiasi mimpi-mimpi remaja saya. Semua liputan media tentang Hari tidak secuilpun saya lewatkan. Pertandingannya saya pelototi babak demi babak, beritanya terutama dari tabloid BOLA saya kliping dengan rapi, guntingan wajah dan sosoknya saya tempel di halaman paling belakang buku-buku sekolah saya, bahkan fotonya ada di dompet saya… ehm! Namanya juga idola…
Tapi semua kegilaan ini saya simpan sendiri, saya malu kalau sampai teman-teman sekolah tahu. Sampai suatu hari, teman sebangku saya entah gimana melihat halaman belakang buku catatan saya yang ada guntingan foto Hariyanto Arbi, lalu mengoper buku itu ke teman-teman hingga seisi kelas tahu. Duuuuh…. Saat itu saya berharap lantai kelas terbelah dua, biar saya bisa ngumpet di dalamnya!
Tanpa saya duga seorang teman perempuan, Rina, berbisik kalau dia ngefans abis sama Ricky Subagja. Ahay! Senangnya ada teman senasib. Obrolan kami bergulir hingga kami menyepakati sebuah misi.
Misi: meet and greet Hariyanto Arbi dan Ricky Subagja
Lokasi: pelatnas bulutangkis di Cipayung
Pelacakan: mengetahui jadwal latihan Hari & Ricky plus rute angkot ke Cipayung
Rina dengan curangnya memilih melacak rute angkot, maka saya pun ketiban tugas mencari tahu jadwal latihan. Jreeeng… pelacakan dimulai. Melalui 021-108 saya mengendus nomer telefon Pelatnas Cipayung. Sayang, nomer tersebut sering tidak dijawab, meski terdengar nada sambung. Akhirnya seorang petugas menjawab telefon saya.
Saya : Jadwal latihannya Hariyanto Arbi kapan pak?
Petugas: Adik mau nonton latihan? Datang aja antara jam 3 sampai jam 5 sore, tapi jangan Sabtu-Minggu.
Saya : Hariyanto Arbi juga latihan jam segitu pak?
Petugas: Saya nggak tau siapa aja yang latihan.
Lah kok? Kalau Hari nggak latihan ngapain saya datang? Saking ingin tahunya jadwal Hari, saya sampai lupa menanyakan jadwal latihan Ricky. Namun hasrat tak dapat dibendung, berangkatlah saya dan Rina ke Cipayung naik angkot ganti jurusan 3x di sebuah siang yang terik.
Kami sampai di Cipayung dalam keadaan basah kuyup keringetan. Dasar remaja labil, pas di gerbang pelatnas kami berdua malah grogi, nggak berani masuk. Saya dan Rina dorong-dorongan, elu duluan dong yang masuk!
Akhirnya dengan membulatkan tekad, kamipun masuk, melangkah dengan perasaan campur aduk antara senang dan grogi ke lapangan latihan. Sejauh mata memandang, tak tampak mas Hari pujaan hati. Oh nooo… jangan sampai dia tidak latihan! Pelacakan dilakukan sekali lagi, ternyata Hari lagi latihan kebugaran di ruang gym. Saya pun menanti dengan setia sambil menahan kantuk di pintu keluar gym.
Hingga tiba-tiba… itu dia! Hariyanto Arbi himself! Melangkah keluar dengan keringat yang membasahi rambut dan kaosnya, hingga menempel ke badannya yang ehm… atletis. Sang idola di depan mata membuat saya kehilangan kata-kata. Sumpah, saya hanya diam menatapnya.
Rina menyikut saya. Saya pun gelagepan. Ehm! Rupanya Hari sadar dirinya diperhatikan. Dia tersenyum kearah saya. Sepertinya, saya malah nyengir kuda…
Saya : Hm… Hariyanto Arbi ya? (yaiyalah!!! Masa Jon Bon Jovi!)
Hari : Iya (jawaban yang nggak kalah klise)
Kami pun salaman. Entah percakapan macam apa yang terjadi diantara kami, Hari setuju memberikan kaosnya. Dia membuka gym bagnya dan menyodorkan sebuah kaos bersih. Saya menggeleng. Saya mau kaos yang dipakainya, yang basah oleh keringatnya! Hari pun heran… tapi kok ya mau aja. Mungkin dasarnya memang baik hati. Dan kaos itupun dengan setia menemani hari-hari saya selanjutnya, sampai pudar warnanya, seperti pudarnya infatuation saya pada sang idola. *dasar remaja labil!
Ping-balik: Fajar & Rian, Doamu Terkabul! | BLOG Swastika Nohara
Maret 13, 2013 pukul 4:32 pm
Lho di atas tadi aku ngiranya malah Nike Ardila 😐
Maret 13, 2013 pukul 8:37 pm
Rambutnya kurang gondrong bwt jd Nike Ardilla
Maret 13, 2013 pukul 3:52 pm
lho kupikir foto itu pas Tika masih remaja
Maret 13, 2013 pukul 8:37 pm
Pak Nukman! HAHAHAHA… 😀
Maret 13, 2013 pukul 3:41 pm
liat poto hariyanto arbi di postingan ini kok mirip kak sabai yah..?
Maret 13, 2013 pukul 3:42 pm
Mas Mikow, like….seriously??? *mewekkejer
Maret 13, 2013 pukul 3:41 pm
liat poto hariyanto arbi di postingan ini kok mirip kak sabai yah..?
November 2, 2011 pukul 2:25 pm
berakhir tragisnya gimana mbak?
November 2, 2011 pukul 4:39 pm
Dicolong orang pas dijemur di kos-kosan dulu… huhuhu…
Maret 13, 2013 pukul 3:25 pm
BAHAHAHAHAHAHHAHA~ *malah ngakak*
Maret 13, 2013 pukul 3:40 pm
Iya Dut, bertahun2 kemudian, di kos pas kuliah 😦
Oktober 4, 2011 pukul 11:57 am
Kaosnya berakhir tragis..
Mei 27, 2010 pukul 5:04 pm
hihihi..trus itu kaos ke mana non sekarang?