“10 Juta menguap gitu aja!”
Itu adalah SMS dari ibu saya yang tinggal di Papua kemarin pagi. Saya pun terserang panic attack tingkat ringan karena mengira beliau kemalingan. Lalu saya tanya, “Ilang dimana?”. Tak disangka, beginilah jawaban ibunda: “Ilang di kantongi dokter! Lah pipiku kempot peyot meneh, ra ono bedane babar blas!” (Pipiku kembali kempot, nggak ada bedanya sama sekali!)
Oalaaah… rupanya beliau tengah menyesali hasil suntik lemak yang dilakukannya saat berkunjung ke Jakarta pekan lalu. Ceritanya, ibu saya di usianya yang ke-59 tahun merasa pipinya kempot-peyot, sehingga perlu dipermak. Pergilah beliau ke salah satu klinik kecantikan ternama di Radio Dalam, sendirian. Sang dokter memeriksa ibu saya dan menyarankan prosedur fat transfer cheek augmentation alias sedot-suntik lemak. Jadi, lemak di bagian perut/paha disedot secukupnya lalu disuntikkan di pipi. *glek*
Okay, sampai di sini saja saya cukup ngeri membayangkan prosedurnya. Seandainya saya nggak harus kerja dan bisa menemani ibu, pasti sudah saya stop dan saya ajak beliau jalan-jalan ke mall aja dari pada disuntik lemak, meskipun itu lemak dari badannya sendiri. Tapi beliau memang dari dulu orangnya spontan, kalau sudah punya mau ya dijalankan.
Lalu dimulailah prosedur itu. Pak dokter sempat kesulitan mencari lemak di perut ibu, karena memang beliau kuyuuuus yus! Namun setelah berhasil suntik lemaknya, dalam hitungan jam pipi ibu sudah montok persis seperti keinginannya. Ibu pun bahagia. Saya? Well… mixed feeling. Saya sebenarnya nggak setuju tapi ibu dari dulu terbiasa mengambil sendiri keputusan dalam hidupnya, jadi pendapat saya nggak ngaruh banyak. Saya coba liat sisi positifnya, ikut seneng liat ibu seneng. Ya toh?
Tiga hari berlalu. Ibu masih di rumah saya tapi sudah mau pulang ke Papua. Sambil bercermin, ibu curhat kalau pipinya kok agak kempes ya? Oooh.. mungkin waktu itu masih ada pengaruh anastesi-nya jadi montok banget, jawab saya. “Lagi pula, dengan kondisi agak kempes gini malah terlihat natural tapi masih kenceng kok…” imbuh saya, jujur sekaligus menghibur.
Seminggu berlalu. Ibu sudah pulang ke kotanya. Dan datanglah SMS itu. Beliau menyesal menyuntik pipinya… Saya menjawab SMSnya dengan “Mending uangnya dibeliin blackberry, dapat dua” karena ibu memang pengin punya BB. Jawaban yang kemudian agak saya sesali, karena kesannya kok saya tega ya?
Ibu saya membalas begini: “Iya, aku nggak mau neko-neko lagi..”
Nyeeess… ada segores rasa ngilu di dada saya. Itu persis ucapan saya belasan tahun lalu, saat saya dimarahi ibu karena pergi main sepulang sekolah sampai malam dan dicari-cari ibu sepanjang hari. Apa ibu dibeliin BB aja ya biar agak terhibur? *mikir*
Mei 27, 2013 pukul 4:26 pm
Keren ibumu berani. Jarang lho, ada orang tua yang di usianya mau operasi begituan. Beliin aja BB kak, beliin.
Mei 27, 2013 pukul 10:17 pm
Itungannya belum termasuk ‘operasi’ krn nggak melibatkan pisau bedah. Cuma injeksi aja. Thx Dit π
Mei 27, 2013 pukul 12:25 pm
oh sekarang aku tau dari mana gaya santai dan spontanmu itu, Kak! π
*sungkem sama Ibu-nya Kakak Sabai*
Mei 27, 2013 pukul 10:16 pm
Hahaha… apakah kami mirip?
Mei 28, 2013 pukul 6:37 pm
banget! π
Mei 28, 2013 pukul 10:09 pm
Waduh!!! *matek π
Mei 27, 2013 pukul 11:46 am
tuntut aja mbak Tika klinik kecantikannya… dapet garansi ga sih??
Mei 27, 2013 pukul 11:48 am
Enggak ada garansi. Agak mahal kalau mau menuntut ya, karena ongkos ibu ke Jakarta PP aja 7 juta sendiri π
Mei 27, 2013 pukul 10:26 am
Ibumu pemberani yo mbak. Datang ke dokter sendiri dan konsultasi lalu langsung ambil decision. Untuk sekadar melongok berita artis Korea silahkan longok http://www.korea-korean.com
Mei 28, 2013 pukul 10:53 am
hahaha… iya, begitulah kalau udah punya kemauan.
Mei 27, 2013 pukul 10:19 am
Oyaampuuuuunnn.. 10 juta. Bisa buat beli tablet. π
Mei 27, 2013 pukul 10:48 am
Bisa dapet sekarung tablet Pul… tablet sakit kepala sampai sakit gigi, semua ada π
Mei 27, 2013 pukul 10:18 am
OOT… Mamanya masih terlihat sehat dan bugar ya mbak π Apalagi pake ransel gitu, huihh kesannya gagah gitu π
Mei 27, 2013 pukul 10:47 am
Hahaha… thanks. Mama saya mmg selalu segar dan bugar kalau pas jalan-jalan, senengnya pakai ransel biar tangannya bebas bergaya saat difoto π